Kau mungkin nyata,
aku juga nyata,
persaan inipun nyata.
kau tahu aku menyukaimu,
dunia ini sulit,
sulit untuk tetap bertahan hidup.
tanpa dirimu mungkin aku sudah tiada,
karena kaulah alasan aku tetap hidup.
kau adalah cahaya bagi hidup yang gelap.
kau adalah penunjuk baji orang yang tersesat.
aku tidak tahan melihatmu bersamanya,
tetapi jika kau bahagia, akupun bahagia
walaupun terasa perih dihati
saat kau tersenyum, akupun tersenyum
Aku berharap kau bisa menerimaku apa adanya,
menerimaku dengan caramu sendiri
kita sering bertatapan,
matamu begitu nyaman,
hal yang indah, bahkan seperti waktu berhenti sesaat.
aku tahu, bahwa aku dimatamu hanya seperti angin yang sedang lewat,
tetapi,
dimataku kau seperti MALAIKAT TANPA SAYAP.
PERINGATAN!
Penulis tidak merasakan persaan yang sama seperti tulisan diatas. itu hanya untuk karangan belaka. ^^
-FR10-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar